1. Kebotakan
Para ilmuwan mengatakan jika masalah kebotakan pada laki-laki merupakan warisan dari ayah mereka. Memang, belum ada penjelasan lebih mendalam soal kebotakan yang menimpa sebagian pria. Namun, masalah keturunan diyakini salah satu faktor yang mempengaruhinya. Masalah kebotakan cenderung dipengaruhi oleh beberapa gen dari salah satu orang tua, atau pun kedua orang tua kita.
2. Intoleransi laktosa
Para ilmuwan mengatakan jika masalah kebotakan pada laki-laki merupakan warisan dari ayah mereka. Memang, belum ada penjelasan lebih mendalam soal kebotakan yang menimpa sebagian pria. Namun, masalah keturunan diyakini salah satu faktor yang mempengaruhinya. Masalah kebotakan cenderung dipengaruhi oleh beberapa gen dari salah satu orang tua, atau pun kedua orang tua kita.
2. Intoleransi laktosa
Mereka
yang tidak bisa mencerna gula alami dalam susu dan produk makanan
sehari-hari lainnya, dikatakan sebagai laktosa intoleran. Kelainan ini
sulit dihindarkan karena diwarisi dari nenek moyang dan orang tua
mereka.
Prevelansi terendah yakni di pada orang-orang keturunan Eropa Barat Laut, sementara yang tertinggi terdapat di Asia dan Indian Amerika. Ini berkaitan dengan pergeseran masalah mata pencaharian pada zaman dahulu dari pertanian ke pemerahan susu pada 10.000 tahun yang lalu. Masyarakat yang tinggal di daerah peternakan sapi perah berkembang untuk mengembangkan toleransi terhadap laktosa.
3. Jerawat
Prevelansi terendah yakni di pada orang-orang keturunan Eropa Barat Laut, sementara yang tertinggi terdapat di Asia dan Indian Amerika. Ini berkaitan dengan pergeseran masalah mata pencaharian pada zaman dahulu dari pertanian ke pemerahan susu pada 10.000 tahun yang lalu. Masyarakat yang tinggal di daerah peternakan sapi perah berkembang untuk mengembangkan toleransi terhadap laktosa.
3. Jerawat
Para
ilmuwan tidak meyakini sepenuhnya jika jerawat hanya disebabkan oleh
kelebihan produksi minyak kulit alami, sel-sel kulit mati, kontak dengan
hal-hal berminyak, ditambah penumpukan bakteri. Stres dan hormon juga
memainkan peran penting sebagai penyebabnya.
Mayo Clinic mengungkapkan, makanan berminyak dan kulit kotor yang kerap kali dijadikan penyebab utama jerawat hanyalah mitos belaka. "Jika orang tua Anda memiliki jerawat, Anda cenderung untuk mengembangkannya juga."
4. Buta warna
Mayo Clinic mengungkapkan, makanan berminyak dan kulit kotor yang kerap kali dijadikan penyebab utama jerawat hanyalah mitos belaka. "Jika orang tua Anda memiliki jerawat, Anda cenderung untuk mengembangkannya juga."
4. Buta warna
Masalah
buta warna melanda sepuluh persen pria, sementara kurang dari satu
persen wanita yang mengalaminya. Pada pria masalah kebutaan warna ini
langsung diwariskan, inilah yang menyebabkan mengapa pria lebih rentan.
Gen untuk reseptor mata, warna merah, dan hijau, letaknya saling berdekatan satu sama lain pada kromosom X. Pria hanya memiliki satu kromosom X yang mereka warisi dari ibu mereka, sementara wanita memiliki dua. Dengan demikian, wanita memiliki gen baik akan mengimbangi salah satu gen yang cacat. 99 persen kasus buta warna disebabkan karena mereka tidak dapat membedakan warna merah dan warna hijau.
5. Penyakit jantung
Gen untuk reseptor mata, warna merah, dan hijau, letaknya saling berdekatan satu sama lain pada kromosom X. Pria hanya memiliki satu kromosom X yang mereka warisi dari ibu mereka, sementara wanita memiliki dua. Dengan demikian, wanita memiliki gen baik akan mengimbangi salah satu gen yang cacat. 99 persen kasus buta warna disebabkan karena mereka tidak dapat membedakan warna merah dan warna hijau.
5. Penyakit jantung
Jam
kerja panjang menjadi salah satu faktor stres yang dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung. Menurut National Heart Lung dan Blood
Institute, AS, merokok, diet buruk dan kurang olahraga merupakan cara
yang pasti meningkatkan potensi terkena serangan jantung.
Tetapi faktor keturunan memainkan peran yang kuat. Memiliki riwayat keluarga penyakit jantung dini adalah salah satu faktor risiko utama. (Umi Rasmi/Live Science)
Tetapi faktor keturunan memainkan peran yang kuat. Memiliki riwayat keluarga penyakit jantung dini adalah salah satu faktor risiko utama. (Umi Rasmi/Live Science)
Sejarah
keluarga memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan seseorang.
Misalnya jika dalam keluarga ada riwayat penyakit kanker, itu berarti
kita atau anak-anak kita memiliki kemungkinan untuk mewarisi gen yang
sama. Dengan kata lain risikonya untuk terkena kanker jauh lebih tinggi
daripada risiko individu yang tidak memiliki gen tersebut.
Sejauh
ini para ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen yang dapat meningkatkan
sekitar 400 kondisi penyakit paling menonjol, seperti misalnya
parkinson dan cystic fibrosis atau kondisi fatal yang disebabkan oleh
mutasi genetik. Cystic fribrosis menyebabkan terbentuknya lendir lengket
dan tebal di dalam paru-paru dan berbagai bagian lain.
Kendati
demikian beberapa penyakit tidak hanya disebabkan oleh gen tunggal
melainkan akibat kombinasi beberapa faktor seperti pola makan dan gaya
hidup. Sebut saja misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau
skizofrenia.
Berikut
ini beberapa penyakit beserta persentase tingkat risiko yang mengkin
bisa diturunkan terkait riwayat yang dimiliki oleh anggota keluarga :
1. Tekanan darah tinggi
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang
lama). Hipertensi sering tidak disadari karena tidak bergejala. Untuk
mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak
segera diobati, dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
Risiko diturunkan: Menurut
para ahli, jika salah satu orang tua Anda memiliki tekanan darah
tinggi, risiko Anda mendapatkan penyakit ini sebesar 15 persen atau
bahkan lebih tinggi.
2. Kolesterol tinggi
Dalam
keluarga yang sama, kadang para anggotanya memiliki tingkat kadar
kolesterol tinggi. keadaaan ini dalam ilmu kedokteran disebut Familial Hypercholesterolaemia (FH).
FH disebabkan oleh perubahan gen dimana lemak tidak dimetabolisme
dengan baik dalam darah dan menumpuk di arteri. FH merupakan satu contoh
dari sifat genetik yang dominan, yang berarti bahwa seseorang
memerlukan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut.
Risiko diturunkan: Dr
Nigel Capps, dari Inggris mengatakan, jika salah satu orang tua Anda
memiliki hiperkolesterolemia familial, maka Anda memiliki risiko 50
persen mendapatkan penyakit tersebut.
3. Hipotiroid
Hipotiroid
terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala
yang muncul biasanya sering merasa kelelahan dan penurunan berat badan.
Penyakit ini tujuh kali lebih mungkin terjadi pada perempuan.
Risiko diturunkan: Dr
Mark Cohen, konsultan endokrinologi dari Spire Bushey Hospital,
Hertfordshire mengungkapkan, memiliki saudara atau ibu dengan tiroid
(kurang aktif), maka Anda memiliki risiko 20 kali lebih mungkin untuk
mendapatkannya.
4. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar (juga
dikenal gangguan manik depresi) adalah suatu kondisi yang menyebabkan
periode depresi dan mania, biasanya dipicu oleh stres. Diduga disebabkan
oleh ketidakseimbangan kimia di otak, dan pengaruh faktor genetik.
Risiko diturunkan: Jika
ada orang tua yang memiliki penyakit ini, maka risiko untuk setiap
anak-anak mereka mengalami hal sama adalah sebesar 10-15 persen.
5. Diabetes tipe 2
Umumnya
gejala awal diabetes tipe 2 tidak dapat dideteksi. Risiko mengidap
diabetes cukup tinggi jika keluarga, orang tua atau saudara Anda juga
memiliki riwayat penyakit ini.
Risiko diturunkan: Jika
ada salah satu orang tua dengan diabetes tipe 2, risiko penyakit itu
diturunkan sebesar 15 persen. Tetapi jika kedua orang tua memiliki
kondisi tersebut, risiko penyakit itu diturunkan kepada anak mereka
sebesar 75 persen. Namun, faktor lain seperti kegemukan, malas olahraga
dan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko.
6. Arthritis (radang sendi)
Osteoarthritis
adalah jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh keausan sendi dan
merupakan salah satu dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling
sering terjadi. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang pada
suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Risiko diturunkan: Banyak
masyarakat yang menganggap kalau osteoartritis adalah penyakit yang
diturunkan. Tetapi Dr. Sanggar mengatakan, kondisi seperti ini
sebetulnya sangat jarang diwariskan. "Ini biasanya terjadi karena
keausan pada sendi," katanya.
7. Motor Neuron Disease (MND)
MND
adalah suatu penyakit mematikan yang sudah dikenal sejak abad ke-19.
Karena relatif jarang ditemukan sering seorang dokter luput mendeteksi
gejala-gejala penyakit ini bahkan banyak yang mendiagnosanya sebagai
stroke.
Penyakit
umumnya merusak sistem saraf sehingga menyebabkan otot lemah. Penyakit
ini cenderung mempengaruhi orang berusia lebih dari 40 tahun dan lebih
sering menimpa laki-laki. Penyebab pastinya belum jelas, tetapi penyakit
ini bisa diturunkan.
Risiko diturunkan: Peneliti
mengatakan, sekitar 10 persen penyakit ini dapat diturunkan jika Anda
memiliki kerabat dekat dengan kondisi seperti tersebut.
8. Kanker payudara dan ovarium
Kanker
payudara adalah kanker paling umum yang diderita kaum perempuan. Di
Indonesia, kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyebab
terbesar kematian pada wanita. Sedangkan kanker ovarium, biasa dikenal
dengan "silent killer", menduduki peringkat ke-lima sebagai penyebab
kematian pada wanita akibat kanker.
Risiko diturunkan: Menurut
penelitian sementara 90 persen kasus tidak diwariskan. Hanya 5-10
persen kanker payudara disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari
satu ibu atau ayah. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling
sering. Perempuan dengan mutasi ini memiliki risiko terkena kanker
payudara sampai 80 persen. Meningkatnya risiko kanker ovarium juga
dikaitan dengan mutasi gen ini.
9. Parkinson
Penyakit
parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan.
Pada banyak penderita, pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor
(gemetar) tangan ketika sedang beristirahat. Penyakit ini cenderung
diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.
"Sekali lagi, ini adalah kondisi multi-faktorial," kata Dr Walker.
Risiko diturunkan: Menurut
Walker, mereka yang mempunyai orangtua, saudara atau kerabat dekat
dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih mungkin untuk
mengalami hal serupa.
Berbagai Sumber